Latest Blog:
Recent Blog

Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul

SIDO MUNCUL

  • SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN PT. SIDOMUNCUL Disusun Oleh : Inayatul Insiyah Farchaty (11140288)
  • Pengertian PT.Sido Muncul Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1951, SidoMuncul yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.Tak hanya mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi dan segar, SidoMuncul juga sangatlah mementingkan basis penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap produk yang akan dijual, serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan usahanya. Sido Muncul terus berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat.Oleh karena itu, SidoMuncul telah memperlengkapi pabriknya di Semarang, Jawa Tengah dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi standar farmasi.
  • Visi Dan Misi  : Visi Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan  Misi 1) Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional 2) Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami. 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional. 4) Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.
  • Efisiensi dan efektifitas PT. Sido Muncul Proses Produksi Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.

  • Hasil Produksi Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima Plus Ttribulus. Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat Tipe saset hisap : Tolak angin Permen Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G Sistem efisiensi Dengan menggunakan system padat modal dan juga padat karya Sido Muncul cenderung mempunyai pengeluaran yang banyak terutama beban gaji dan juga perbaikan mesin. Performance yang didapatkan. Produk yang dihasilkan lebih banyak sehingga dapat menutupi semua pengeluaran serta memperoleh laba yang besar dan Perusahaan Sido Muncul menghasilkan produk higienis dan ber mutu baik yang telah di kenal oleh masyarakat sejak saat 2002.
  • System efektifitas Meskipun mempunyai pengeluaran yang besar tapi hasil produk yang diproduksi akan memperoleh laba yang tinggi perharinya, karena produk yang dihasilkan juga berjumlah sangat banyak melebihi perusahaan jamu lainnya sehingga keberlangsungan usahanya tidak mengalami kemunduran dan pastinya ikut serta dalam mengurangi pengangguran di Indonesia. System ekonomis Laba yang dihasilkan akan menjadi lebih banyak karena bahan baku yang digunakan ber bahan alami sehingga tidak memerlukan modal yang besar. Dengan selalu menggunakan bahan dari alam yang berkualitas tinggi dan juga melakukan proses penanaman kembali,Sido Muncul ikut serta dalam membudidayakan konservasi di Indonesia.
  • Fungsi Manajemen Fungsi Planning  Perencanaan jangka panjang “fokus pada obat alam, ekspansi keluar pasar Indonesia, pengembangan brand produk-produk sesuai kebutuhan pasar ,dengan memperkuat pasar dalam negeri, meningkatkan kapasitas pabrik, Brand Product (Kuku Bima Energi, Tolak Angin, Jamu Komplit) dan lain nya dan dapat terus melakukan inovasi dalam berproduksi yang akan terus laris di pasar nasional maupun internasional. PT. Sido Muncul,juga memplanningkan pembuatan pabrik baru yang ditarget kan pada akhir tahun 2014. Dikarenakan untuk menunjang produksi yang semakin besar. PT.Sido Muncul bekerja sama dengan Developer PT. Sakti Berkembang untuk membangun pabrik baru di daerah Semarang, Jawa Tengah, dengan melakukan pembelian tanah lalu akan dilakukan pembangun Perusahaan oleh Developer PT. Sakti Berkembang  Fungsi organising Fungsi yang digunakan adalah fungsi organisasi laba karena di setiap produksi nya PT. Sido Muncul berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan biaya minimum untuk keberlangsungan usaha PT. Sido Muncul
  • Fungsi actuating Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul untuk melakukan transformasi dari perusahaan lokal menjadi nasional dan International adalah : A. Melakukan scan perubahan lingkungan dengan baik dan menyadari bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan obat-obatan dan suplemen tradisional. B. Mampu melihat dan mengantisipasi perkembangan pasar dengan melakukan perluasan kapasitas produksi untuk mengantisipasi permintaan produk yang semakin meningkat. C. Selalu inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. D. Melakukan kegiatan aktivasi komunikasi produknya kepada masyarakat Indonesia dengan konsisten dan selalu menggali keunikan-keunikan, potensi budaya serta keindahan alam Indonesia untuk kegiatan promosi produk perusahaan. E. Memiliki sistem yang kuat untuk dapat mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan dengan baik dan tepat. F. Memiliki SDM yang berkualitas untuk menghasilkan produk, strategy marketing yang berkualitas dan terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diterima oleh perusahaan, seperti : Best Encouragement Product 2003, Solo Customer Satisfaction Index 2003, Best Brand 2003, Kehati Award 2001 dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima oleh perusahaan.
  • Fungsi controlling Fungsi pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :  Pemisahan kotoran (penyortiran)  Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan  Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih , Dikeringkan menggunakan oven Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih  Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar Lingkungan internal dan eksternal PT. Sido Muncul Analisis Lingkungan Internal  Ringkasan profil  Professional People/karyawan  Peran Public/masyarakat sekitar  Fasilitas.
  • Manajer-manajer PT. Sido muncul 1. Manajer pemasaran 2. Manajer keuangan 3. Manajer operasional 4. Manajer personalia 5. Manajer administrasi 6. Manajer peneliti dan pengembangan Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan Tugas Pemasok Pesaing Perantara Pelanggan Publik.
  • Lingkungan Umum - Lingkungan ekonomi : Ketidak seimbangan pasar terhadap harga bahan baku menyebabkan produksi jamu tidak dapat memproduksi maju mundurnya suatu usaha. Besar kecilnya pajak yang wajib dikeluarkan berdasarkan industri yang dibangun sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu usaha. Pajak yang dikenakan atas industri ini berupa PPh, PBB, Bea Cukai dan lain-lain.  Beban biaya yang dikeluarkan claim dari pajak antara lain retribusi, beban penggunaan listrik bagi industri, beban angkut dan lain-lain. - Lingkungan alam 1. Bangkitnya gerakan lingkungan 2. Mengolah limbah menjadi limbang ramah lingkungan - Lingkungan tehnologi Tegnologi yang dimiliki perusahaan Sido Muncul sangat mempengaruhi produk –produk yang dihasilkan. Perusahaan Sido Muncul di pasaran mempunyai tempat yang bagus sehingga Sido Muncul sangat mempengaruhi peredaran jamu di Indonesia.
  • Lingkungan politik Setiap perusahaan pasti diatur oleh undang-undang. Perusahaan sido muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu yang berstandar farmasi UU RI no 7 tahun 1963 tentang farmasi, pasal 4 tentang produksi dan distribusi perbekalan di bidang farmasi di tetapkan dengan peraturan. Perundang-undangan misalkan tentang perihal impor/ekspor penyedia obat-obatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Hal-hal mengenai konsumsi dan pekerjaan kerfarmasian diatur dengan peraturan menteri kesehatan. Lingkungan kulturan Perusahaan Sido Muncul dalam pembuatan produk-produknya menggunakan bahan-bahan alami atau herbal dan mengolahnya dengan tradisional. A. Bagian manajemen dan aktivitasnya Analisis Strategi Pemasaran PT Sido Muncul  Pemasaran yang dilakukan atau Marketing Mix  Alternatif Strategi pemasaran  Penerapan STP dalam Sido Muncul Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketing (segmenting, targeting, positioning) yang dilakukan Tolak Angin cair dan persepsi konsumen berkiatan dengan penerapan strategi tersebut. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada perusahaan dan kuantitatif pada konsumen sido muncul.
  • SEKIAN DAN TERIMAKASIH Semoga Bermanfaat .

Sistem Informasi pada Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Sistem Informasi yang Diterapkan Pada Organisasi Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat, BRI Sebagai bank transaksional terus menerus memperluas ragam produknya dengan menawarkan rangkaian jasa yang sangat beragam untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabahnya. Adapun produk dan jasa dari BRI antara lain:


Jenis :
Simpanan
Pinjaman
Jasa Bank
Produk Konsumer
Produk Investasi

Produk atau Jasa :
Tabungan BRI, Deposito, Giro BRI
Pinjaman Mikro, Ritel, Kredit UKM, Program, Kredit Usaha Rakyat
Jasa Bisnis, Jasa Keuangan, Jasa Lain, Kelembagaan, E – Banking, Treasury, Internasional
Kartu Kredit, Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Multi Guna (KMG)
DPLK, ORI & SR, Jasa Wali Amanat, Jasa

 Banyaknya kantor cabang, koordinasi yang belum berjalan dengan baik dari kantor pusat hingga unit terkecil, dan beragamnya produk BRI tentu membutuhkan sistem pengelolaan dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan bisnis. Banyaknya kantor cabang tersebut dapat mempersulit BRI untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan. Demikian halnya dengan masalah perkembangan produk yang ada dalam tiap kantor cabangnya. BRI juga belum melibatkan Business Intelligence pada proses bisnisnya. Padahal untuk bersaing dalam persaingan yang sangat ketat saat ini, perusahaan perlu mengetahui kondisi internal perusahaannya sehingga perusahaan dapat mengetahui posisi mereka dalam pasar yang pada akhirnya akan mempermudah perusahaan dalam pengambilan langkah selanjutnya .

Mengetahui adanya permasalahan terkait dengan proses bisnis dan pengendalian internal, BRI memutuskan untuk menerapkan IT dalam mengakuisisi sistem informasi atau teknologi informasi yang akan dibahas sebagai berikut.

APLIKASI YANG DIGUNAKAN

Untuk menanggapi permasalahan yang dihadapai oleh BRI seputar proses bisnis perbankan, maka BRI telah mengimplementasikan beberapa sistem informasi sebagai berikut :


  • Core Banking System (CBS)


Aplikasi real time online yang menghubungkan kantor pusat dengan unit BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Selama tahun 2007 telah dilakukan penambahan unit kerja online yaitu dengan mengimplementasi aplikasi Core Banking System yang disebut aplikasi BRINETS pada 720 BRI Unit. Dengan implementasi ini jumlah BRI Unit yang terhubung secara real time online pada tahun 2007 bertambah sebanyak 720 lokasi menjadi  1.690 lokasi, tersebar di tiga wilayah waktu.


  • Electronic Banking


Untuk melayani nasabah 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, BRI secara terus menerus melakukan penyempurnaan dan pengembangan fitur-fitur layananelectronic banking. Melalui media elektronik memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer, dan mobile phone. Dengan menggunakan BRI Card, nasabah dapat melakukan transaksi tunai dan non tunai di lebih dari 1.262 ATM BRI, lebih dan 28.226 ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Link, ratusan ribu ATM berlogo Cirrus dan Bankcard.


  • Enterprise Data Model


Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools, dan pengembangan query builder untuk mendukung pengembangan operasional bank secara lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model  juga digunakan untuk memberikan kemudahan kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal dan eksternal.


  • Business Continuity Plan  dan Disaster Recovery Plan


Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari gagalnya sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan BusinessContinuity Plan dan Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business Continuity Management Perusahaan. Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan agar kegiatan usaha BRI dapat tetap berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang dipergunakan. Selam itu, BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan Data Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi, seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan atau kerusakan pada komputer.


  • Avaibility Jaringan Komuniksi


BRI harus menjaga dan memelihara availability jaringan komunikasi yang ada. Availability ini dilakukan derigan monitoring secara terus menerus melalui Enterprise Monitoring System serta redundancy dan diverifikasi media komunikasi dengan menggunakan satelit, terrestrial, dan wireless, sebab, BRI sebagai bank dengan jaringan kerja dan operasional yang terbesar di Indonesia serta adanya pertumbuhan dan pertambahan yang agresif dari unit kerja yang real time on-line.


  • Security System


BRI secara rutin melakukan evaluasi dan audit terhadap keamanan infrastruktur teknologi. Evaluasi dan audit ini dilakukan untuk mengurangi resiko kelemahan dan kerawanan terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu, BRI mulai melakukan inisiasi untuk sertifikasi Operational IT Security, yang comply terhadap standansasi (ISO 27001:2005) yang telah diakui secara internasional.

INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI

Diperlukan bagi Bank BRI untuk terus mengembangkan teknologi informasinya agar dapat bersaing dengan industri perbankan lain juga demi menciptakancompetitive advantage, maka, BRI dapat menerapkan sistem informasi sebagai berikut :

1.  Business Intelligence

BRI Business intelligence System dikategorikan sebagai aplikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu pengguna mengambil keputusan bisnis secara lebih baik. Aplikasi ini mencakup aktivitas sistem pendukung keputusan, query, reporting, online analytical processing (OLAP), statistical analysis, forecasting, dan data mining. Singkat kata, Business intelligence dibutuhkan untuk mengubah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan-keputusan perusahaan dan proses bisnis.

Adapun kegunaan Business Intelligence System di Bank Rakyat Indonesia adalah :

Menjadi Bank terkemuka yang ditunjang dengan penggunaan SI/TI di Indonesia
Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan Informasi pengambil keputusan bagi pihak manajemen dalam proses bisnis
Forecasting

2.  Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. CRM mengintegrasikan strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi.CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.

Tujuan CRM yaitu :

Menggunakan hubungan dengan nasabah untuk meningkatkan keuntungan
Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
Mendukung proses sosialisai produk berulang kepada nasabah
Meningkatkan standar & prosedur pelayanan kepada nasabah

3.  Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu.Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

Tujuan  implementasi BRI Decision Support System yaitu :

Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi  terstruktur
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi

4.  E-Learning System

E-Learning System adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. Dengan  e – learning, karyawan dapat melihat modul-modul yang pembelajaran, mengambil tugas-tugas dan ujian yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain.

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI

Secara garis besar, beberapa manfaat yang didapatkan BRI dengan melakukan investasi di bidang teknologi informasi tersebut antara lain:

1.  Kemudahan melakukan kontrol perusahaan.

Implementasi teknologi informasi seperti CBS yang telah dilakukan oleh BRI menjadikan sistem yang ada dalam perusahaan tersebut menjadi terintegrasi. Kondisi ini tentu akan mempermudah perusahaan untuk mengetahui perkembangan bisnisnya setiap saat karena data yang ada dalam sistem tersebut adalah data yang online dan up to date dengan demikian perusahaan akan dapat mengetahui aktivitas sehari-hari dari tiap departemen dan kantor cabangnya. Dengan CBS, dapat menghubungkan kantor pusat dengan unit BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Kondisi ini tentu akan mempermudah perusahaan dalam melakukan kontrol untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses bisnis, dan apabila kesalahan telah terjadi perusahaan dapat langsung mengetahui sehingga perusahaan dapat meminimalisasi kerugiannya.

2.  Produktivitas Meningkat

Pengimplementasian berbagai jenis teknologi informasi pada BRI menyebabkan kinerja perusahaan menjadi lebih meningkat. Hal ini dikarenakan pengunaan teknologi tersebut dapat menciptakan kecepatan dalam bekerja dan juga memberikan tingkat akurasian yang cukup tinggi hal ini tentu akan dapat meningkatkan peroduktivitas perusahaan karena dengan tingkat kecepatan bekerja yang tinggi perusahaan akan memperoleh output yang lebih banyak dalam hal ini perusahaan dengan sumber daya yang tetap akan dapat melayani nasabahnya dalam jumlah yang lebih besar bahkan dengan digunakannya teknologi ini perusahaan dapat mengurangi sumber dayanya tetapi output atau banyaknya nasabah yang dilayani mengalami peningkatan. Melalui media elektronik seperti ­e – banking memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer, dan mobile phone. Selain dengan penerapan teknologi informasi pada pelayanan terhadapa nasabah juga mampu menciptakan competitive advantage bagi BRI untuk bersaing dengan industri perbankan lain.

3.  Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik

Keputusan kritis harus diambil dengan berbagai pertimbangan yang tepat untuk menentukan masa depan perusahaan. Dengan business intelligence, merupakan aplikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu pengguna mengambil keputusan bisnis secara lebih baik, kondisi ini tentu akan membantu top management untuk mengetahui kondisi perusahaan secara detail sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih lengkap. Informasi yang lengkap tersebut akan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan, melakukan perencanaan bisnisnya di masa yang akan datang yang pada akhirnya informasi tersebut juga akan membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan strateginya.

Pengertian dan Dasar-dasar Manajemen


  • Pengertian Manajemen


Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-karya seni peradaban manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil dari suatu proses manajemen yang sukses.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.


  • Fungsi Pokok Manajemen


Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara untuk mencapai tujuan.
Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-orang dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan.
Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.
Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan tujuan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan.
Kepemimpinan merupakan sentral dari fungsi-fungsi manajemen tersebut, apabila digambarkan maka membentuk suatu bagan sebagai berikut:


  • Bagan Fungsi Manajemen



Gambar 1. Bagan Fungsi Manajemen


  • Teori Manajemen


Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Prinsip-prinsip Umum Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
Pembayaran upah yang adil (renumeration)
Pemusatan (centralisation)
Hirarki (hierarchy)
Tata tertib (order)
Keadilan (equity)
Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
Inisiatif (Inisiative)
Semangat kesatuan (esprits de corps)
Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).



Gambar 2. Piramida Jenjang Manajemen

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.



Kesimpulan

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka dari itu peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu mencapai suatu tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill dari seorang manajer yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu membentuk orang lain sebagai pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau perusahaan yang sangat bernilai.

Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang satu dan lainnya dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang efektif dan efisien dapat dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan situasi dan kondisi. Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Referensi

Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People – Business & Economics– halaman 51.
Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
Oxford English Dictionary
Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.
Wikipedia.org. Manajemen. [Online] Diakses 14 September 2014.

20 Perusahaan Indonesia yang Paling Dikagumi di 2014

Ini Daftar 20 Perusahaan Indonesia yang Paling Dikagumi di 2014


Jakarta -Fartune Indonesia hari ini memberikan penghargaan terhadap para perusahaan di Indonesia yang paling dikagumi alias Indonesia's Most Admires Companies di 2014.

Untuk penyelenggaraan tahun 2014, fortune Indonesia menggandeng Hay Group untuk melakukan riset terhadap perusahaan di Indonesia. Riset diselenggarakan sejak semester II-2013 hingga triwulan I-2014, menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.

Kriteria penilaian yang dipakai adalah: kualitas manajemen, kualitas produk atau jasa, inovasi, nilai investasi jangka panjang, posisi keuangan, kemampuan menarik dan mengembangkan potensi karyawan berpotensi, tanggungjawab komunitas dan lingkungan, bijaksana penggunaan aset, dan efektivitas menjalankan bisnis secara regional.

Keluar sebagai pemenang utama dalam perusahaan yang paling dikagumi di 2014 adalah PT Astra International Tbk. Kemudian disusul PT Unilever Indonesia Tbk pada urutan kedua dan PT Bank Central Asia Tbk pada urutan ketiga.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto pada saat penyerahan penghargaan menyatakan prestasi yang diraih oleh Astra selama 3 tahun berturut-turut pada ajang Fortune Indonesia's Most Admired Companies, tak lepas dari kerja tim di group Astra.

"Ini kerjasama tim yang solid. Ini kesatuan group Astra yang penduduknya 200.000. Itu tanpa team work yang baik, nggak sampai posisi saat ini. Di Astra nggak ada superman. Yang ada superteam. Kami nggak nyangka dapat posisi nomor 1," kata Prijono di depan Chief Executive Officer (CEO) penerima anugerah Fortune Indonesia's Most Admired Companies 2014 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Berikut ini daftar 20 perusahaan paling dikagumi di Indonesia versi Fortune di 2014:



Astra International
Unilever Indonesia
Bank Central Asia
Telekomunikasi Indonesia
Bank Mandiri
Bank Rakyat Indonesia
Indofood Sukses Makmur
United Tractors
Kalbe Farma
Semen Indonesia
Astra Agro Lestari
Garuda Indonesia
Indofood CBP Sukses Makmur
Gudang Garam
Indocement Tunggal Perkasa
Bank Negara Indonesia
XL Axiata
Holcim Indonesia
Krakatau Steel
Indosat
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Manajemen dan perusahaan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger